Selasa, 26 Juli 2016

Untuk Dirimu



Untuk dirimu yang selalu kusemogakan,

5 tahun telah berlalu begitu cepat, lalu bagaimana kabarmu? aku harap kau baik-baik saja. Lalu bagaimana sekolahmu? aku harap itupun berjalan dengan lancar. Aku hampir mengetahui semua tentangmu, tetapi mirisnya adalah kau tidak tahu apapun tentangku dan juga perasaanku. Hanya memandangmu dari kejauhan adalah pilihan terakhir yang kupunya.

Selama ini ada yang mengganggu pikiranku, aku terus bertanya-tanya mengapa selama ini aku masih tetap menunggumu? padahal kau sama sekali tidak pernah memperdulikanku. Mungkin pernah sesekali, namun itu hanyalah suatu kebetulan yang sangat aku syukuri. Aku berkata jujur, setiap kali kau mengajakku berbicara hatiku terasa berbunga-bunga, bahkan tanpa sadar senyumku mengembang dengan sendirinya.

Oh iya! apa kau masih suka bermain futsal? aku masih ingat saat terakhir kali secara tidak sengaja kita mengobrol. Saat itu adalah sehari sebelum tercantumnya kelulusan. Kita berkumpul di lapangan dan kau duduk di sampingku. Aku sangat senang waktu itu. Meskipun kau tidak menyadarinya, tetapi hanya kau saja yang menjadi pusat perhatianku. Selesai berkumpul, kau langsung bergabung dengan teman-temanmu untuk menggiring bola dengan sangat gesit. Dan lagi, saat itu aku masih tetap memperhatikanmu.

Apa aku terlalu bodoh untuk masalah asmara? apa aku terlalu berlebihan mengagumi seseorang seperti dirimu? apa itu suatu kesalahan yang fatal? tentu saja aku tidak bisa berpikir dengan jernih setiap kali mengingatmu. Entah kegilaan ini sudah bermula sejak kapan.

It must be love--what i'm feeling right now
It must be love--altough my love is lacking
I can still feel you in my love
It's okay if i can't reach you
It's okay if i can't touch you 
like what you're doing right now 
Just Stay exactly where you are
(Translate song of : Baek ah yeon-dady long legs)

Waktu itu aku berpikir, aku sungguh tidak apa-apa jika tidak bisa menggapaimu ataupun menyentuhmu, dan pada akhirnya akulah yang paling menyesal telah berpikiran seperti itu. Aku menyesal tidak memiliki banyak kenangan bersamamu, aku menyesal tidak bisa mendengar gurauanmu lagi, dan aku sangat menyesal ketika tidak bisa leluasa mengajakmu mengobrol lebih lama lagi.

Jangan membenciku kelak, jika kau mengetahui perasaanku. Yah, meskipun sangat kecil kemungkinan kau akan mengetahuinya. Aku sangat merindukanmu saat ini, tentu saja aku berharap hal yang sama walaupun juga sangat kecil kemungkinan kau akan melakukannya.

Tapi, terimakasih sudah pernah menjadi motivasiku terus belajar demi masa depanku. Terimakasih karena sudah pernah mengisi kekosongan hatiku. Terimakasih karena sudah pernah menjadi seseorang yang berharga dalam hidupku setelah keluargaku, dan terimakasih sudah mengajarkan padaku bahwa cinta tak terbalas itu begitu menyakitkan hati. 

Aku takkan marah padamu, sungguh! Aku berharap bisa bertemu denganmu lagi, itulah harapan yang selalu kugumamkan setiap kali melihat orang-orang yang bermain futsal dilapangan sekolahku saat ini.

Sirencely, your secret admirer.

****
Thank's to event dari bentang pustaka, akhirnya aku bisa nulis blog lagi dari sekian lama wkk. Jujur aja entah ini sudah tulisan yang keberapa dari semua tulisanku tentang 'dia', tapi baru ini yang pertama kali menjelaskan lebih rinci perasaanku sama 'dia'. 

Wish me lucky in this event, i'm so hopefully for got this interesting book. ;)
26 July 2016
19:18 



0 komentar:

Posting Komentar

 

Come to Vanila's Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang